Ads 468x60px

Senin, 29 Oktober 2012

{ Ya Allah..tolong lindungi dia untukku..}

Bismillahirrahmanirrahiim

Ya Allah,tolong lindungi dia untukku
Lindungi dia dlm kesehariaannya
Lindungi dia yg tgh merajut masa dpnnya
Lindungi dia dr godaan setan,dr nafsunya dan dr org2 yg hendak mencelakainya

Tolong beri kekuatan pdnya,ya Rabb
Beri dia ketegaran utk mhdapi rintangan
Beri dia kegigihan utk trs berusaha
Beri dia kesabaran utk memahmi bahwa cita2nya tak mgkn diwujudkan dlm semalam
Berilah dia ketenangan,ya Allah..beri dia keiklasan utk menyandrkan seluruh harapannya hanya padaMu

Tolong lindungi dia untukku,ya Allah
Tempalah dia untukku dan tempalah aku utkny,jika itu mmg jalan yg Kau ridhoi
Sabarkan hatinya dan redamkan gejolak hatiku
Beri dia pemahaman ttg rasa yg telah sepenuhnya kukembalikan padaMu
Sampai tiba waktuny...jika Kau ridhoi tiba waktunya

Tolong lindungi dia untukku, ya Allah
Tolong sampaikan padanya ya Rabb
Karena aku tak bisa berada di sisinya saat ini
Karena aku tak mampu menyampaikan pdnya sendiri
http://sanusialfath.blogspot.com/

Minggu, 28 Oktober 2012

" ALLAH Memilih Dirimu Untuk kekakasihku "

" ALLAH Yang Memilihkan Dirimu Untuk-ku "

Rasulullah Saallallahu 'alaihi Wasallam.Mengajarkan kepada umatnya ketika hendak mengambil keputusan untuk memilih sesuatu,Tidaklah akan merugi orang yang bermusyawarah dengan Allah Azza Wa Jalla dalam setiap urusannya. Pernikahan bukanlah sebuah permainan, sehingga pemilihan pendamping hidup tidak bisa dilakukan asal-asalan...

Sungguh indah rasanya jika Allah Azza Wa Jalla yang menentukan pilihan bagi kita dan menetapkan hati kita untuk memilihnya. Hati ini akan diselimuti ketentraman dan kemantapan, jauh dari keragu-raguan.
Tapi sungguh tidak mudah juga ketika kita harus beristikharah, meminta kepada Allah Azza Wa Jalla memilihkan yang terbaik bagi kehidupan dunia dan akhirat kita, dengan punuh kepasrahan dan mengikis subjektifitas pribadi. Manusia… sering hatinya terlalu keras untuk pasrah, dan dengan penuh keegoisan terpancing untuk memaksa Allah Azza Wa Jalla dengan sebuah permintaan,

“Ya Allah, sungguh diri ini mencintainya dan berharap ia yang kau tetapkan bagiku.”..

Maha kuasa Allah Azza Wa Jalla atas segala sesuatu, kehendak-Nya tidak dapat digagalkan oleh siapapun.
Kekaguman luar biasa menghampiri diri ini ketika merenungkan hasil istikharah, yang mudah-mudahan dilakukan dengan penuh kepasrahan. Meski tidak melalui mimpi, diri ini yakin sepenuh hati bahwa kejadian-kejadian tak terduga yang Allah hadapkan merupakan hasilnya. Allah Azza Wa Jalla jauhkan yang satu, dan didekatkan-Nya yang lain, Allahu Akbar.

Hingga akhirnya keputusan besarpun ditetapkan, untuk memilih pasangan jiwa …

Ya Rabbi, mudah-mudahan benar Engkau yang menetapkan hati ini untuk memilih dirinya…
Hingga jika ia bertanya “Mengapa engkau memilih ku?”, diri ini berani menjawab “Bukan aku yang memilih mu, tapi ALLOH yang memilihkan dirimu untuk ku.” .

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥::♥::♥ hamba ﷲ♥::♥::♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫
.

Semoga kita bisa mengambil Ibroh dari artikel singkat ini ....Insya ALLOH ..


(¯`v´¯)♥ Aamiin Ya Robbal'alamiin ♥
`·.¸.·``(´'`v´'`)♥(¯`v´¯)♥(¯`v​´¯)
..♥♥...♥.`•.¸.•´♥. `·.¸.·`.♥`·.¸.·`♥" Sang Pencari Cinta Sejati-Nya "♥
(¯`v´¯)♥:(¯`v´¯)♥:(¯`v´¯)♥ :(¯` v´¯)♥:(¯`v´¯)♥:(¯`v´¯)♥:(¯`v´¯​)♥
`·.¸.·`¸.´`·.¸.·`¸.´`·.¸.· `¸.` `·.¸.·`¸.``·.¸.·`¸.``·.¸.·¸.´`​`·.¸.·",

`•.¸.•`.`•.¸.•`_SUBHANALLO H_`•.¸.•`.`•.¸ .•`
(¯`v´¯).•♥•.¸.•*¨).••♥•♥••.(¸.​ •´.•♥•.(¯`v´¯)
`•.¸.•`_¶**¶_____________¶**¶_​ __`•.¸.•`
___________*¶*___*¶*_____* ¶*__ __*¶*
__________*¶*_______*¶*¶*_____​ ___*¶*
_________*¶*__________*___ ____ ____*¶*
_________*¶*__________________​ ____*¶*
_________*¶*________ اﷲ___ اﷲ______*¶*
__________*¶*_________________​ ___*¶*
___________*¶*____________ ____ _ _*¶*
_____________*¶*_____*____*___​ *¶*
______________*¶*_________ ___* ¶ *
________________*¶*________*¶*
__________________*¶*____* ¶*
____________________*¶_*¶*
______________________*¶
♥•*¨*•♥•*¨*•♫♥•*http://www.sanusialfath.blogspot.com/ *•♥♫•*¨*•♥•*¨*•♥

❤CINTA BERBUAH SURGA ❤

♥ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ♥


Alam semesta tercipta karna Cinta
Begitu pula halnya manusia di Dunia
Tercipta karna adanya kasih Sang Pencipta
Terwujud karna pesona keagungan Sang pecinta

•.¸¸ﷲ¸¸.•.¸¸ﷲ¸¸.•.¸¸ﷲ¸¸.•.¸¸ﷲ¸¸.•.¸¸ﷲ¸¸.



Ketika Cinta menghapus duka dalam jiwa
Kegelisahan hilang dalam sekejap saja
Ketika Cinta menunjukkan cahaya surga
Kehidupan dunia terasa begitu berharga

•.¸¸ﷲ¸¸.•.¸¸ﷲ¸¸.•.¸¸ﷲ¸¸.•.¸¸ﷲ¸¸.•.¸¸ﷲ¸¸.


Tiada manusia yang terlepas dari cinta
Tiada makhluk yang hidup tanpa cinta
Karna Cinta adalah fitrah bagi manusia
Yang percaya akan kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta'ala

•.¸¸ﷲ¸¸.•.¸¸ﷲ¸¸.•.¸¸ﷲ¸¸.•.¸¸ﷲ¸¸.•.¸¸ﷲ¸¸.


Banyak orang yang buta karna cinta
Banyak manusia yang terlena karna cinta
Inilah realita kehidupan umat manusia
Memiliki hati yang senantiasa berubah ubah

"Sang Pencari Cinta Sejati-Nya"
(¯`v´¯)♥:(¯`v´¯)♥:(¯`v´¯)♥:(¯`v´¯)♥:
``·.¸.·`¸.´`·.¸.·`¸.´`·.¸.·`¸.``·.¸.·`¸``·.¸.·`¸.`

♥…….…………...♥ •.¸.•´♥………….………♥
───────────────█─█──────
──────████──█──█─█──────
──────█──█──█──█─█──────
──────████──█──█─█──────
─────────███████─█──────
♥ ✿•*¨`*•. (¯`v´¯) (¯`v´¯) .•*¨`*•✿ ♥
. . ♥ ✿ •*¨`*•.¸(¯`v´¯)¸.•´*¨`*•✿ ♥ .

{:" Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan ":}


 
Alangkah seringnya
Mentergesai kenikmatan tanpa ikatan
Membuat detik-detik di depan terasa hambar
Belajar dari ahli puasa
Ada dua kebahagiaan baginya
Saat berbuka
Dan saat Allah menyapa lembut memberikan pahala
Inilah puasa panjang syahwatku
Kekuatan ada pada menahan
Dan rasa nikmat itu terasa, di waktu buka yang penuh kejutan
Coba saja
Kalau Allah yang menghalalkan
Setitis cicipan surga
Kan menjadi shadaqah berpahala
Buku ini dipersembahkan untuk mereka yang lagi jatuh hati atau sedang pacaran bersama doi yang dipenuhi hasrat nikah dini tapi belum bernyali yang sedang menjalani proses penuh liku dan yang ingin melanggengkan masa-masa indah pernikahannya


http://www.sanusialfath.blogspot.com/

Jumat, 26 Oktober 2012

Cinta Tak Harus Berwujud Bunga

 
Cerita berikut diambil dari milis Air Putih. Bercerita tentang arti cinta sejati yang sebenarnya. Selamat membaca dan semoga ada gunanya.
Cinta Tak Harus Berwujud Bunga
Ada sebuah kisah yang sangat menyentuh, bahwa kadang kadang perbedaan pandangan dan harapan dapat menyebabkan lunturnya rasa cinta di hati
Pasangan saya adalah seorang insinyur, saya mencintai sifatnya yang alami dan saya menyukai perasaan hangat yang muncul di hati saya ketika saya bersandar di bahunya yang bidang. Tiga
tahun dalam masa perkenalan, dan dua tahun dalam masa pernikahan, saya harus akui, bahwa saya mulai merasa lelah, alasan-2 saya mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan.

Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-2 sensitif serta berperasaan halus. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya dapatkan.
Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitif-nya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami telah
mementahkan semua harapan saya akan cinta yang ideal.

Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, bahwa saya menginginkan perceraian.
“Mengapa?”, dia bertanya dengan terkejut.
“Saya lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta yang saya
inginkan”

Dia terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya,
tampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak.

Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak
dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya?
Dan akhirnya dia bertanya, “Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah pikiranmu?”.
Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan pelan, “Saya
punya pertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabannya di dalam hati
saya, saya akan merubah pikiran saya: Seandainya, saya menyukai
setangkai bunga indah yang ada di tebing gunung dan kita berdua
tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati. Apakah kamu
akan melakukannya untuk saya?”

Dia termenung dan akhirnya berkata, “Saya akan memberikan
jawabannya besok.” Hati saya langsung gundah mendengar responnya.

Keesokan paginya, dia tidak ada dirumah, dan saya menemukan
selembar kertas dengan oret-2an tangannya dibawah sebuah gelas
yang berisi susu hangat yang bertuliskan….

“Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu,
tetapi
ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya.” Kalimat pertama ini menghancurkan hati saya. Saya melanjutkan untuk membacanya.

“Kamu bisa mengetik di komputer dan selalu mengacaukan program di
PC-nya dan akhirnya menangis di depan monitor, saya harus memberikan jari-2 saya supaya bisa membantumu dan memperbaiki programnya.”

“Kamu selalu lupa membawa kunci rumah ketika kamu keluar rumah, dan saya harus memberikan kaki saya supaya bisa mendobrak pintu, dan membukakan pintu untukmu ketika pulang.”.
“Kamu suka jalan-2 ke luar kota tetapi selalu nyasar di tempat-tempat baru yang kamu kunjungi, saya harus menunggu di rumah agar bisa memberikan mata saya untuk mengarahkanmu.”
“Kamu seilalu pegal-2 pada waktu ‘teman baikmu’ datang setiap bulannya, dan saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kakimu yang pegal.”

“Kamu senang diam di rumah, dan saya selalu kuatir kamu akan menjadi ‘aneh’. Dan harus membelikan sesuatu yang dapat menghiburmu di rumah atau meminjamkan lidahku untuk
menceritakan hal-hal lucu yang aku alami.”

“Kamu selalu menatap komputermu, membaca buku dan itu tidak baik untuk kesehatan matamu, saya harus menjaga mata saya agar ketika kita tua nanti, saya masih dapat menolong
mengguntingkan kukumu dan mencabuti ubanmu.”

“Tanganku akan memegang tanganmu, membimbingmu menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna-2 bunga yang bersinar dan indah seperti
cantiknya wajahmu”.

“Tetapi sayangku, saya tidak akan mengambil bunga itu untuk mati.
Karena, saya tidak sanggup melihat air matamu mengalir menangisi
kematianku.”

“Sayangku, saya tahu, ada banyak orang yang bisa mencintaimu lebih dari saya mencintaimu.”
“Untuk itu sayang, jika semua yang telah diberikan tanganku, kakiku, mataku tidak cukup bagimu, aku tidak bisa menahan dirimu mencari tangan, kaki, dan mata lain yang dapat
membahagiakanmu.”

Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur, tetapi saya tetap berusaha untuk terus membacanya.
“Dan sekarang, sayangku, kamu telah selesai membaca jawaban saya. Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkanku untuk tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri disana menunggu jawabanmu.”
“Jika kamu tidak puas, sayangku, biarkan aku masuk untuk membereskan barang-barangku, dan aku tidak akan mempersulit hidupmu.Percayalah, bahagiaku bila kau bahagia.”.
Saya segera berlari membuka pintu dan melihatnya berdiri di depan pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaanku. Oh, ! kini saya tahu, tidak ada orang yang pernah mencintai saya lebih dari dia mencintaiku.
Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur-angsur hilang dari hati kita karena kita
merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.

Seringkali yang kita butuhkan adalah memahami wujud cinta dari pasangan kita, dan bukan mengharapkan wujud tertentu.
Karena cinta tidak selalu harus berwujud “bunga”.

Selasa, 23 Oktober 2012

(:~ Arti cinta sejati ~:)

Makna ‘Cinta Sejati’ terus dicari dan digali. Manusia dari zaman ke zaman seakan tidak pernah bosan membicarakannya. Sebenarnya? apa itu ‘Cinta Sejati’ dan bagaimana pandangan Islam terhadapnya?

Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Masyarakat di belahan bumi manapun saat ini sedang diusik oleh mitos ‘Cinta Sejati‘, dan dibuai oleh impian ‘Cinta Suci’. Karenanya, rame-rame, mereka mempersiapkan diri untuk merayakan hari cinta “Valentine’s Day”.
Pada kesempatan ini, saya tidak ingin mengajak saudara menelusuri sejarah dan kronologi adanya peringatan ini. Dan tidak juga ingin membicarakan hukum mengikuti perayaan hari ini. Karena saya yakin, anda telah banyak mendengar dan membaca tentang itu semua. Hanya saja, saya ingin mengajak saudara untuk sedikit menyelami: apa itu cinta? Adakah cinta sejati dan cinta suci? Dan cinta model apa yang selama ini menghiasi hati anda?
Seorang peneliti dari Researchers at National Autonomous University of Mexico mengungkapkan hasil risetnya yang begitu mengejutkan. Menurutnya: Sebuah hubungan cinta pasti akan menemui titik jenuh, bukan hanya karena faktor bosan semata, tapi karena kandungan zat kimia di otak yang mengaktifkan rasa cinta itu telah habis. Rasa tergila-gila dan cinta pada seseorang tidak akan bertahan lebih dari 4 tahun. Jika telah berumur 4 tahun, cinta sirna, dan yang tersisa hanya dorongan seks, bukan cinta yang murni lagi.
Menurutnya, rasa tergila-gila muncul pada awal jatuh cinta disebabkan oleh aktivasi dan pengeluaran komponen kimia spesifik di otak, berupa hormon dopamin, endorfin, feromon, oxytocin, neuropinephrine yang membuat seseorang merasa bahagia, berbunga-bunga dan berseri-seri. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, dan terpaan badai tanggung jawab dan dinamika kehidupan efek hormon-hormon itu berkurang lalu menghilang. (sumber: www.detik.com Rabu, 09/12/2009 17:45 WIB).
Wah, gimana tuh nasib cinta yang selama ini anda dambakan dari pasangan anda? Dan bagaimana nasib cinta anda kepada pasangan anda? Jangan-jangan sudah lenyap dan terkubur jauh-jauh hari.
Anda ingin sengsara karena tidak lagi merasakan indahnya cinta pasangan anda dan tidak lagi menikmati lembutnya buaian cinta kepadanya? Ataukah anda ingin tetap merasakan betapa indahnya cinta pasangan anda dan juga betapa bahagianya mencintai pasangan anda?
Saudaraku, bila anda mencintai pasangan anda karena kecantikan atau ketampanannya, maka saat ini saya yakin anggapan bahwa ia adalah orang tercantik dan tertampan, telah luntur.
Bila dahulu rasa cinta anda kepadanya tumbuh karena ia adalah orang yang kaya, maka saya yakin saat ini, kekayaannya tidak lagi spektakuler di mata anda.
Bila rasa cinta anda bersemi karena ia adalah orang yang berkedudukan tinggi dan terpandang di masyarakat, maka saat ini kedudukan itu tidak lagi berkilau secerah yang dahulu menyilaukan pandangan anda.
Saudaraku! bila anda terlanjur terbelenggu cinta kepada seseorang, padahal ia bukan suami atau istri anda, ada baiknya bila anda menguji kadar cinta anda. Kenalilah sejauh mana kesucian dan ketulusan cinta anda kepadanya. Coba anda duduk sejenak, membayangkan kekasih anda dalam keadaan ompong peyot, pakaiannya compang-camping sedang duduk di rumah gubuk yang reot. Akankah rasa cinta anda masih menggemuruh sedahsyat yang anda rasakan saat ini?
Para ulama’ sejarah mengisahkan, pada suatu hari Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu bepergian ke Syam untuk berniaga. Di tengah jalan, ia melihat seorang wanita berbadan semampai, cantik nan rupawan bernama Laila bintu Al Judi. Tanpa diduga dan dikira, panah asmara Laila melesat dan menghujam hati Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu. Maka sejak hari itu, Abdurrahman radhiallahu ‘anhu mabok kepayang karenanya, tak kuasa menahan badai asmara kepada Laila bintu Al Judi. Sehingga Abdurrahman radhiallahu ‘anhu sering kali merangkaikan bair-bait syair, untuk mengungkapkan jeritan hatinya. Berikut di antara bait-bait syair yang pernah ia rangkai:
Aku senantiasa teringat Laila yang berada di seberang negeri Samawah Duhai, apa urusan Laila bintu Al Judi dengan diriku? Hatiku senantiasa diselimuti oleh bayang-bayang sang wanita  Paras wajahnya slalu membayangi mataku dan menghuni batinku. Duhai, kapankah aku dapat berjumpa dengannya, Semoga bersama kafilah haji, ia datang dan akupun bertemu.
Karena begitu sering ia menyebut nama Laila, sampai-sampai Khalifah Umar bin Al Khattab radhiallahu ‘anhu merasa iba kepadanya. Sehingga tatkala beliau mengutus pasukan perang untuk menundukkan negeri Syam, ia berpesan kepada panglima perangnya: bila Laila bintu Al Judi termasuk salah satu tawanan perangmu (sehingga menjadi budak), maka berikanlah kepada Abdurrahman radhiallahu ‘anhu. Dan subhanallah, taqdir Allah setelah kaum muslimin berhasil menguasai negeri Syam, didapatkan Laila termasuk salah satu tawanan perang. Maka impian Abdurrahmanpun segera terwujud. Mematuhi pesan Khalifah Umar radhiallahu ‘anhu, maka Laila yang telah menjadi tawanan perangpun segera diberikan kepada Abdurrahman radhiallahu ‘anhu.
Anda bisa bayangkan, betapa girangnya Abdurrahman, pucuk cinta ulam tiba, impiannya benar-benar kesampaian. Begitu cintanya Abdurrahman radhiallahu ‘anhu kepada Laila, sampai-sampai ia melupakan istri-istrinya yang lain. Merasa tidak mendapatkan perlakuan yang sewajarnya, maka istri-istrinya yang lainpun mengadukan perilaku Abdurrahman kepada ‘Aisyah istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang merupakan saudari kandungnya.
Menyikapi teguran saudarinya, Abdurrahman berkata: “Tidakkah engkau saksikan betapa indah giginya, yang bagaikan biji delima?”
Akan tetapi tidak begitu lama Laila mengobati asmara Abdurrahman, ia ditimpa penyakit yang menyebabkan bibirnya “memble” (jatuh, sehingga giginya selalu nampak). Sejak itulah, cinta Abdurrahman luntur dan bahkan sirna. Bila dahulu ia sampai melupakan istri-istrinya yang lain, maka sekarang iapun bersikap ekstrim. Abdurrahman tidak lagi sudi memandang Laila dan selalu bersikap kasar kepadanya. Tak kuasa menerima perlakuan ini, Lailapun mengadukan sikap suaminya ini kepada ‘Aisyah radhiallahu ‘anha. Mendapat pengaduan Laila ini, maka ‘Aisyahpun segera menegur saudaranya dengan berkata:
يا عبد الرحمن لقد أحببت ليلى وأفرطت، وأبغضتها فأفرطت، فإما أن تنصفها، وإما أن تجهزها إلى أهلها، فجهزها إلى أهلها.
“Wahai Abdurrahman, dahulu engkau mencintai Laila dan berlebihan dalam mencintainya. Sekarang engkau membencinya dan berlebihan dalam membencinya. Sekarang, hendaknya engkau pilih: Engkau berlaku adil kepadanya atau engkau mengembalikannya kepada keluarganya. Karena didesak oleh saudarinya demikian, maka akhirnya Abdurrahmanpun memulangkan Laila kepada keluarganya. (Tarikh Damaskus oleh Ibnu ‘Asakir 35/34 & Tahzibul Kamal oleh Al Mizzi 16/559)
Bagaimana saudaraku! Anda ingin merasakan betapa pahitnya nasib yang dialami oleh Laila bintu Al Judi? Ataukah anda mengimpikan nasib serupa dengan yang dialami oleh Abdurrahman bin Abi Bakar radhiallahu ‘anhu?(1)
Tidak heran bila nenek moyang anda telah mewanti-wanti anda agar senantiasa waspada dari kenyataan ini. Mereka mengungkapkan fakta ini dalam ungkapan yang cukup unik: Rumput tetangga terlihat lebih hijau dibanding rumput sendiri.
Anda penasaran ingin tahu, mengapa kenyataan ini bisa terjadi?
Temukan rahasianya pada sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini:
الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ. رواه الترمذي وغيره
“Wanita itu adalah aurat (harus ditutupi), bila ia ia keluar dari rumahnya, maka setan akan mengesankannya begitu cantik (di mata lelaki yang bukan mahramnya).” (Riwayat At Tirmizy dan lainnya)
Orang-orang Arab mengungkapkan fenomena ini dengan berkata:
كُلُّ مَمْنُوعٍ مَرْغُوبٌ
Setiap yang terlarang itu menarik (memikat).
Dahulu, tatkala hubungan antara anda dengannya terlarang dalam agama, maka setan berusaha sekuat tenaga untuk mengaburkan pandangan dan akal sehat anda, sehingga anda hanyut oleh badai asmara. Karena anda hanyut dalam badai asmara haram, maka mata anda menjadi buta dan telinga anda menjadi tuli, sehingga andapun bersemboyan: Cinta itu buta. Dalam pepatah arab dinyatakan:
حُبُّكَ الشَّيْءَ يُعْمِي وَيُصِمُّ
Cintamu kepada sesuatu, menjadikanmu buta dan tuli.
Akan tetapi setelah hubungan antara anda berdua telah halal, maka spontan setan menyibak tabirnya, dan berbalik arah. Setan tidak lagi membentangkan tabir di mata anda, setan malah berusaha membendung badai asmara yang telah menggelora dalam jiwa anda. Saat itulah, anda mulai menemukan jati diri pasangan anda seperti apa adanya. Saat itu anda mulai menyadari bahwa hubungan dengan pasangan anda tidak hanya sebatas urusan paras wajah, kedudukan sosial, harta benda. Anda mulai menyadari bahwa hubungan suami-istri ternyata lebih luas dari sekedar paras wajah atau kedudukan dan harta kekayaan. Terlebih lagi, setan telah berbalik arah, dan berusaha sekuat tenaga untuk memisahkan antara anda berdua dengan perceraian:
فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ. البقرة 102
“Maka mereka mempelajari dari Harut dan Marut (nama dua setan) itu apa yang dengannya mereka dapat menceraikan (memisahkan) antara seorang (suami) dari istrinya.” (Qs. Al Baqarah: 102)
Mungkin anda bertanya, lalu bagaimana saya harus bersikap?
Bersikaplah sewajarnya dan senantiasa gunakan nalar sehat dan hati nurani anda. Dengan demikian, tabir asmara tidak menjadikan pandangan anda kabur dan anda tidak mudah hanyut oleh bualan dusta dan janji-janji palsu.
Mungkin anda kembali bertanya: Bila demikian adanya, siapakah yang sebenarnya layak untuk mendapatkan cinta suci saya? Kepada siapakah saya harus menambatkan tali cinta saya?
Simaklah jawabannya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا ، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ. متفق عليه
“Biasanya, seorang wanita itu dinikahi karena empat alasan: karena harta kekayaannya, kedudukannya, kecantikannya dan karena agamanya. Hendaknya engkau menikahi wanita yang taat beragama, niscaya engkau akan bahagia dan beruntung.” (Muttafaqun ‘alaih)
Dan pada hadits lain beliau bersabda:
إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِينَهُ وَخُلُقَهُ فَزَوِّجُوهُ إِلاَّ تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِى الأَرْضِ وَفَسَادٌ عَرِيضٌ. رواه الترمذي وغيره.
“Bila ada seorang yang agama dan akhlaqnya telah engkau sukai, datang kepadamu melamar, maka terimalah lamarannya. Bila tidak, niscaya akan terjadi kekacauan dan kerusakan besar di muka bumi.” (Riwayat At Tirmizy dan lainnya)
Cinta yang tumbuh karena iman, amal sholeh, dan akhlaq yang mulia, akan senantiasa bersemi. Tidak akan lekang karena sinar matahari, dan tidak pula luntur karena hujan, dan tidak akan putus walaupun ajal telah menjemput.
الأَخِلاَّء يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلاَّ الْمُتَّقِينَ. الزخرف 67
“Orang-orang yang (semasa di dunia) saling mencintai pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa.” (Qs. Az Zukhruf: 67)
Saudaraku! Cintailah kekasihmu karena iman, amal sholeh serta akhlaqnya, agar cintamu abadi. Tidakkah anda mendambakan cinta yang senantiasa menghiasi dirimu walaupun anda telah masuk ke dalam alam kubur dan kelak dibangkitkan di hari kiamat? Tidakkah anda mengharapkan agar kekasihmu senantiasa setia dan mencintaimu walaupun engkau telah tua renta dan bahkan telah menghuni liang lahat?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ: أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ. متفق عليه
“Tiga hal, bila ketiganya ada pada diri seseorang, niscaya ia merasakan betapa manisnya iman: Bila Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dibanding selain dari keduanya, ia mencintai seseorang, tidaklah ia mencintainya kecuali karena Allah, dan ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkan dirinya, bagaikan kebenciannya bila hendak diceburkan ke dalam kobaran api.” (Muttafaqun ‘alaih)
Saudaraku! hanya cinta yang bersemi karena iman dan akhlaq yang mulialah yang suci dan sejati. Cinta ini akan abadi, tak lekang diterpa angin atau sinar matahari, dan tidak pula luntur karena guyuran air hujan.
Yahya bin Mu’az berkata: “Cinta karena Allah tidak akan bertambah hanya karena orang yang engkau cintai berbuat baik kepadamu, dan tidak akan berkurang karena ia berlaku kasar kepadamu.” Yang demikian itu karena cinta anda tumbuh bersemi karena adanya iman, amal sholeh dan akhlaq mulia, sehingga bila iman orang yang anda cintai tidak bertambah, maka cinta andapun tidak akan bertambah. Dan sebaliknya, bila iman orang yang anda cintai berkurang, maka cinta andapun turut berkurang. Anda cinta kepadanya bukan karena materi, pangkat kedudukan atau wajah yang rupawan, akan tetapi karena ia beriman dan berakhlaq mulia. Inilah cinta suci yang abadi saudaraku.
Saudaraku! setelah anda membaca tulisan sederhana ini, perkenankan saya bertanya: Benarkah cinta anda suci? Benarkah cinta anda adalah cinta sejati? Buktikan saudaraku…
Wallahu a’alam bisshowab, mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan atau menyinggung perasaan.
***
Ustadz Muhammad Arifin Badri, M.A. Dipublikasi ulang dari www.pengusahamuslim.com
Footnote:
1) Saudaraku, setelah membaca kisah cinta sahabat Abdurrahman bin Abi Bakar ini, saya harap anda tidak berkomentar atau berkata-kata buruk tentang sahabat Abdurrahman bin Abi Bakar. Karena dia adalah salah seorang sahabat nabi, sehingga memiliki kehormatan yang harus anda jaga. Adapun kesalahan dan kekhilafan yang terjadi, maka itu adalah hal yang biasa, karena dia juga manusia biasa, bisa salah dan bisa khilaf. Amal kebajikan para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam begitu banyak sehingga akan menutupi kekhilafannya. Jangan sampai anda merasa bahwa diri anda lebih baik dari seseorang apalagi sampai menyebabkan anda mencemoohnya karena kekhilafan yang ia lakukan. Disebutkan pada salah satu atsar (ucapan seorang ulama’ terdahulu):
مَنْ عَيَّرَ أَخَاهُ بِذَنْبٍ مَنْ عَابَهُ بِهِ لَمْ يَمُتْ حَتَّى يَعْمَلَهُ
“Barang siapa mencela saudaranya karena suatu dosa yang ia lakukan, tidaklah ia mati hingga terjerumus ke dalam dosa yang sama.”

~ {Agungnya cinta yang kau anugrahkan } ~

   Pernah kurasa Cinta itu.... kusangka cinta itu meragukan.. tapi sesaat kuteguk, manisnya mengarungi hingga langit ke tujuh.... indah terlihat....
 berjumpa sang kekasih hati..... jiwa dan raga seakan hilang terobati akan semua kelelahanku yang kualami...


tapi....pintu hatiku belum sudi menerima sang pujangga... entah mengapa.... tapi dari lubuk hatiku kudambakan dia sebenar-benarnya..... ingin kubersamanya menjadi panglima perkasa hidupku menuju Jannah-Nya.....

apa daya ku dapat hanya sekuntum bunga berkas lamaran yang belum kuterima... hanya sebuah kenangan belaka tanpa berbekas cinta yang halal... ta'aruf sudah akan diberlangsungkan, tapi secercah kata "iya" belum kusampaikan kepada pujaan hatiku.... siapa yang tidak akan terima akan permohonannya ini, yang  akan menjadikanku Ratu di istananya?

kemilau ketampanannya bagaikan Nabi Yusuf yang menarik hati para gadis se-istana....
kemuliaan akhlaqnya akan hidup yang ia jalani.....
keistiqamahannya juga kedalaman ilmu-ilmu yang ia punya untuk mengarungi dawah dimana-mana......

tapi kini ku hanya bisa memendam rindu dan menyimpan sepetik kenangan manis yang tak pernah berujung pada Kecintaan Illahi..... Yaa Waduud, gantikanlah panglimaku dengan panglima yang lebih baik lagi, jika ia bukan Imamku yang sebenarnya.... Duhai Qalbu, hapuskanlah rindu-rindumu pada sang pujangga yang pernah manaruh cintanya padamu...... agar cintamu labih kuat kepada Allah SWT, daripada kepada hamba-hamba-Nya, senantiasa mendekatlah kepada-Nya, karena sungguh Maha Cinta yang menganugrahkan Cinta kepada Hamba-hambanya.... 

walhamdulillah Allah telah melimpahkan petunjuk kepadaku dengan obat penawar rasa rindu Si dia...inilah sebuah obat penawar yaitu beberapa nasihat yang terangkum dalam petikan kata-kata syahdu.... bismillah...... kumohon hilangkan rasa rindu dengan mulainya niatku ini pada Engkau, Yaa Allah.....



"Tak bisa disangkal, manusia akan selalu bersentuhan dengan cinta. Sementara kecintaan memberikan buah kerinduan. Orang yang mencinta akan rindu kepada orang yang dicintainya.
Kerinduan kepada kekasih, seringkali membekaskan duka. Karena sudah tahu bahwa pacaran bukanlah jalan yang halal untuk ditempuh, maka nikahlah satu-satunya yang jadi pilihan. Padahal si pria belum mampu memberi nafkah lahir. Wanita pun masih muda dan dituntut oleh orang tua untuk menyelesaikan sekolah atau meraih gelar. Akhirnya, karena tidak kesampaian untuk nikah, maka pacaran terselubung sebagai jalan keluar karena tidak kuat menahan rasa rindu pada si dia. Lewat chatting, inbox FB atau sms jadi jalur alternatif.
Inilah yang dialami pemuda masa kini. Mungkin juga dialami para aktivis dakwah. Agar dikira tidak melalui pacaran, maka sms dan chatting yang jadi pilihan. Seharusnya rasa rindu ini bisa dipendam dengan melakukan beberapa kiat yang akan kami utarakan[1]. Semoga Allah senantiasa memberi taufik.
Terapi dari Rasa Rindu dengan Segera Nikah
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
Wahai para pemuda, barangsiapa yang memiliki baa-ah[2], maka menikahlah. Karena itu lebih akan menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa itu bagai obat pengekang baginya.”[3]
Yang dimaksud dengan syabab (pemuda) di sini adalah siapa saja yang belum mencapai usia 30 tahun. Inilah pendapat ulama-ulama Syafi’iyah.[4]
Secara bahasa, baa-ah bermakna jima’ (berhubungan suami istri). Sedangkan mengenai makna baa’ah dalam hadits di atas terdapat ada dua pendapat di antara para ulama, namun intinya kembali pada satu makna.
Pertama: makna baa-ah adalah sebagaimana makna secara bahasa yaitu jima’. Sehingga makna hadits adalah barangsiapa yang mempunyai kemampuan untuk berjima’ karena mampu memberi nafkah nikah, maka menikahlah. Barangsiapa yang tidak mampu berjima’ karena ketidakmampuannya memberi nafkah, maka hendaklah ia memperbanyak puasa untuk menekan syahwatnya dan untuk menghilangkan angan-angan jeleknya.
Pendapat kedua: makna baa-ah adalah kemampuan memberi nafkah. Dimaknakan demikian karena konsekuensi dari seseorang mampu berjima’, maka tentu ia harus mampu memberi nafkah. Sehingga makna hadits adalah barangsiapa yang telah mampu memberi nafkah nikah, maka hendaklah ia menikah. Barangsiapa yang tidak mampu, maka berpuasalah untuk menekan syahwatnya.
Jadi maksud dari dua pendapat ini adalah sama yaitu harus punya kemampuan untuk memberi nafkah. Sehingga inilah yang menjadi syarat seseorang (khususnya pria) untuk membina rumah tangga dengan kekasih pilihan, yaitu ia memiliki kemampuan untuk memberi nafkah keluarga. Hal ini yang banyak disalahpahami sebagian pemuda. Mereka ngebet minta nikah pada ortunya. Padahal sesuap nasi saja masih ngemis pada ortunya. Hanya Allah yang memberi taufik.
Dari sini, barangsiapa yang memiliki kemampuan, maka segeralah untuk menikah guna memadamkan rasa rindu yang ada. Menikah di sini tidak mesti dengan orang yang selalu dirindukan. Boleh jadi, juga dengan orang lain. Karena nikah telah mencukupkan segala kebutuhan jiwa di samping dalam nikah akan ditemui banyak keberkahan. Jika memungkinkan menikah dengan orang yang dirindukan, maka menikahlah dengannya. Ini merupakan terapi manjur.
Berusaha untuk Ikhlas dalam Beribadah
Ikhlas adalah obat manjur penyakit rindu. Jika seseorang benar-benar ikhlas menghadapkan diri pada Allah, maka Allah akan menolongnya dari penyakit rindu dengan cara yang tak pernah terbetik di hati sebelumnya. Cinta pada Allah dan nikmat dalam beribadah akan mengalahkan cinta-cinta lainnya.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Sungguh, jika hati telah merasakan manisnya ibadah kepada Allah dan ikhlas kepada-Nya, niscaya ia tidak akan menjumpai hal-hal lain yang lebih manis, lebih indah, lebih nikmat dan lebih baik daripada Allah. Manusia tidak akan meninggalkan sesuatu yang dicintainya, melainkan setelah memperoleh kekasih lain yang lebih dicintainya. Atau karena adanya sesuatu yang ditakutinya. Cinta yang buruk akan bisa dihilangkan dengan cinta yang baik. Atau takut terhadap sesuatu yang membahayakannya.”
Hati yang tidak ikhlas akan selalu diombang-ambingkan nafsu, keinginan, tuntutan serta cinta yang memabukkan. Keadaannya tak beda dengan sepotong ranting yang meliuk ke sana kemari mengikuti arah angin.
Banyak Memohon pada Allah
Setiap do’a yang kita panjatkan pasti akan bermanfaat. Boleh jadi do’a tersebut segera dikabulkan oleh Allah. Boleh jadi sebagai simpanan di akhirat. Boleh jadi dengan do’a kita tadi, Allah akan menghilangkan kejelekan yang semisal.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنُْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا ». قَالُوا إِذاً نُكْثِرُ. قَالَ « اللَّهُ أَكْثَرُ »
Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selam tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allahu akbar (Allah Maha besar).”[5]
Ketika seseorang berada dalam kesempitan dan dia bersungguh-sungguh dalam berdo’a, merasakan kebutuhannya pada Allah, niscaya Allah akan mengabulkan do’anya. Termasuk di antaranya apabila seseorang memohon pada Allah agar dilepaskan dari penyakit rindu dan kasmaran yang terasa mengoyak-ngoyak hatinya. Penyakit yang menyebabkan dirinya gundah gulana, sedih dan sengsara. Oleh karena itu, perbanyaklah do’a.
Memenej Pandangan
Pandangan yang berulang-ulang adalah pemantik terbesar yang menyalakan api hingga terbakarlah api dengan kerinduan. Orang yang memandang dengan sepintas saja jarang yang mendapatkan rasa kasmaran. Namun pandangan yang berulang-ulanglah yang merupakan biang kehancuran. Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kita untuk menundukkan pandangan agar hati ini tetap terjaga. Dari Jarir bin Abdillah, beliau mengatakan,
سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ نَظَرِ الْفُجَاءَةِ فَأَمَرَنِى أَنْ أَصْرِفَ بَصَرِى
“Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang pandangan yang cuma selintas (tidak sengaja). Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepadaku agar aku segera memalingkan pandanganku.”[6]
Mujahid mengatakan,
غَضُّ الْبَصَرِ عَنْ مَحَارِمِ اللَّهِ يُورِثُ حُبَّ اللَّهِ
“Menundukkan pandangan dari berbagai hal yang diharamkan oleh Allah, akan menimbulkan rasa cinta pada Allah.”[7]Berarti menahan pandangan dari wanita yang bukan mahrom akan menimbulkan rasa cinta pada Allah. Menundukkan pandangan yang dimaksud di sini ada dua macam yaitu memandang aurat sesama jenis dan memandang wanita yang bukan mahram.
Tiga faedah dari menundukkan pandangan telah disebutkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah[8].
Pertama: Akan merasakan manis dan lezatnya iman. Barangsiapa meninggalkan sesuatu karena Allah, Dia akan memberi ganti dengan yang lebih baik.
Kedua: Akan memberi cahaya pada hati dan akan memiliki firasat yang begitu cemerlang.
Ketiga: Akan lebih menguatkan hati.
Lebih Giat Menyibukkan Diri
Dalam situasi kosong kegiatan biasanya seseorang lebih mudah untuk berangan memikirkan orang yang ia cintai. Dalam keadaan sibuk luar biasa berbagai pikiran tersebut mudah untuk lenyap begitu saja. Oleh karena itu, untuk memangkas kerinduan seseorang hendaknya menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat baik untuk dunia atau akhirat. Hakikat dari rasa rindu adalah kesibukan hati yang kosong. Di kala sepi sendiri, tanpa aktivitas muncullah bayangan sang kekasih, wajah, gerak-gerik, dan segala yang berkaitan dengannya. Seluruhnya hanya sekedar bayangan dan khayalan yang berakhir dengan kesedihan diri. Tiada manfaatnya sedikit pun bagi kehidupan kita.
Ibnul Qayyim menyebutkan nasehat seorang sufi yang ditujukan pada Imam Asy Syafi’i. Ia berkata,
وَنَفْسُكَ إِنْ أَشْغَلَتْهَا بِالحَقِّ وَإِلاَّ اشْتَغَلَتْكَ بِالبَاطِلِ
Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik (haq), pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia (batil).”[9]
Menghindari Nyanyian dan Film Percintaan
Nyanyian dan film-film percintaan memiliki andil besar untuk mengobarkan kerinduan pada orang yang dicintai. Apalagi jika nyanyian tersebut dikemas dengan mengharu biru, mendayu-dayu tentu akan menggetarkan hati orang yang sedang ditimpa kerinduan. Akibatnya rasa rindu kepadanya semakin memuncak, berbagai angan-angan yang menyimpang pun terbetik dalam hati dan pikiran. Bila demikian, sudah layak jika nyanyian dan tontonan seperti ini dan secara umum ditinggalkan. Demi keselamatan dan kejernihan hati. Sehingga sempat diungkapkan oleh beberapa ulama nyanyian adalah mantera-mantera zina.
Ibnu Mas’ud mengatakan, “Nyanyian menumbuhkan kemunafikan dalam hati sebagaimana air menumbuhkan sayuran.
Fudhail bin Iyadh[10] mengatakan, “Nyanyian adalah mantera-mantera zina.
Adh Dhohak[11] mengatakan, “Nyanyian itu akan merusak hati dan akan mendatangkan kemurkaan Allah.[12]
Imam Asy Syafi’i berkata, “Nyanyian adalah suatu hal yang sia-sia yang tidak kusukai karena nyanyian itu adalah seperti kebatilan. Siapa saja yang sudah kecanduan mendengarkan nyanyian, maka persaksiannya tertolak.[13]
Bayangkan Kekurang Si Dia
Ingatlah selalu, orang yang engkau rindukan bukanlah pribadi yang sempurna. Ia sangat banyak kekurangan, sehingga tidak layak untuk dipuja, disanjung atau senantiasa dirindukan. Orang yang dirindukan sebenarnya tidak seperti yang dikhayalkan dalam lamuman.
Ibnul Jauzi berkata, “Sesungguhnya manusia itu penuh dengan najis dan kotoran. Sementara orang yang dimabuk cinta senantiasa melihat kekasihnya dalam keadaan sempurna. Disebabkan cinta ia tidak lagi melihat adanya aib.”
Kita bisa menghukumi sesuatu dengan timbangan keadilan sedangkan orang yang sedang kasmaran tengah dikuasai oleh hawa nafsunya sehingga tak dapat bersikap dengan adil. Kecintaannya menutupi seluruh aib yang dimiliki oleh pasangannya.
Para ahli hikmah berkata, “Mata yang diliputi oleh hawa nafsu akan menjadi buta.”
Semoga Allah memberi taufik. Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.

Senin, 22 Oktober 2012

{ Bila ku jatuh cinta }

bila ku jatuh cinta

Allohu Robbi aku minta izin
Bila suatu saat aku jatuh cinta
jangan biarkan Cinta Untuk-Mu berkurang
Hingga membuat lala akan adanya Engkau

 
Allohu Robbi aku punya pinta
jika suatu saat aku jatuh cinta
pilihkan untukku seseorang yang hatinya penuh dengan kasih-Mu
dan membuatku semakin mengagumi-Mu

Allohu Robbi
bila suatu saat aku jatuh hati
pertemukanlah kami
berikanlah kami kesempatan untuk lebih mendekati cinta-Mu

Allohu Robbi
pintaku terakhir adalah seandainya aku jatuh hati
jangan pernah Engkau palingkan WajahMu dariku
anugerahkanlah aku cinta-Mu
cinta yang tak pernah pupus oleh waktu

http://www.sanusialfath.blogspot.com/

Minggu, 21 Oktober 2012

{[ Sebuah doa Suami sholeh untuk Istri Tercinta ]}




Foto: {[ Sebuah doa Suami sholeh untuk Istri Tercinta ]}

Bismillahirrohmaanirrohiiim…
Alhamdulillahi robbil ‘aalamiiin…
Ashsholaatu wassalaamu ‘alaa rosuulillaah…

Terimakasih, yaa Robbiii…
Engkau telah menyatukan kami dalam ikatan pernikahan ini. Menghalalkan yang sebelumnya belum halal atas kami. Mengharamkan yang sebelumnya belum haram atas kami. Mengikuti sunnah Rasul-Mu. Menyempurnakan separuh dien-Mu. Menyemai ibadah dalam bilik kemesraan kami. Sembari terus–menerus mengharapkan ridho dan ampunan-Mu…

Penantian panjang yang kami jalani dengan harap-harap cemas bersama doa-doa yang dilantunkan di sudut hening malam, di pagi berkabut, maupun di terik siang yang membakar peluh, telah Engkau usaikan dalam majelis pernikahan yang sederhana dan takzim itu. Ijab Qabul dan Ikrar suci yang diucapkan lirih pada sore hari itu, merambatkan segala rasa yang terpatri dalam di lubuk batin kami. Menggema memenuhi rongga kepala dan hati kami. Hingga air mata haru dan isak tangis kami pun tak kan mampu melukiskannya.

Sembari terus-menerus mengharapkan ridho dan ampunan-Mu, atas dosa-dosa yang telah dan mungkin akan terjadi, kami memohon kepada-Mu, dengan segenap harapan dan kerendahan hati, sudilah kiranya Engkau menuntun kami ke jalan yang Engkau ridhoi. Jauhkanlah kami dari jalan orang-orang yang Engkau murkai. Jauhkanlah kami dari jalan orang-orang yang sesat. Jauhkanlah kami dari jalan orang-orang yang dzhalim. Jauhkanlah kami dari jalan orang-orang yang fasik. Jauhkanlah kami dari jalan orang-orang yang kafir. Selamatkanlah kami dalam kehidupan kami di dunia dan di akhirat kelak.

Yaa Robbiii…
Jadikanlah isteriku isteri yang taat menjalankan perintah-Mu, dan tegas meninggalkan larangan-Mu. Jadikanlah ia isteri yang taat kepadaku dalam perjalanan menggapai ridho-Mu. Jauhkanlah ia dari sifat-sifat buruk dan bejat, dari sifat ujub dan khianat, dari sifat dzhalim dan fasik, dan sifat-sifat yang mendatangkan murka-Mu. Jadikanlah ia isteri shalehah, sebaik-baik perhiasan dunia bagiku. Jadikanlah ia sahabat terbaikku dalam mengarungi hidup dan kehidupan ini. Jadikanlah ia sahabat terbaikku dalam menuntut ilmu. Menjadi guruku. Menjadi muridku. Menjadi teman belajarku. Menjadi rekan sejawatku dalam berlomba-lomba di jalan kebaikan.

Yaa Robbiii…
Jadikanlah aku imam bagi keluargaku. Imam yang adil dan mengajak kepada jalan yang Engkau ridhoi. Bimbinglah aku dalam memimpin. Tegurlah aku dikala lalai dari tanggung jawabku, dengan teguran Rahman dan Rahim-Mu. Jauhkanlah aku dari sifat-sifat buruk dan bejat, dzhalim dan fasik, dari sifat ujub dan khianat, dan dari segala sifat yang mendatangkan mudharat dan murka-Mu. Kuatkanlah keimananku, sebagai obor penerang bagi keluargaku dalam mengarungi gelapnya kehidupan akhir zaman ini. Bimbinglah kami, yaa Robbal ‘aalamiiin…

Yaa Robbiii…
Ampunilah dosa-dosa kami sebelum dan sesudah hari pernikahan kami. Ampunilah dosa-dosa kami sebelum dan sesudah hari pernikahan kami. Ampunilah dosa-dosa kami sebelum dan sesudah hari pernikahan kami. Baik yang kami sadari maupun yang tidak kami sadari. Ampunilah dosa Ibu dan Bapak kami. Ampunilah dosa saudara-saudara kami. Ampunilah dosa kerabat-kerabat kami. Ampunilah dosa sahabat-sahabat kami. Ampunilah dosa guru-guru kami. Ampunilah dosa seluruh kaum muslimin dan muslimat, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.

Yaa Robbiii…
Karuniailah kami keturunan yang shaleh dan shalehah. Anak-anak yang taat menjalankan perintah-Mu dan tegas meninggalkan larangan-Mu. Anak-anak yang berbakti kepada kedua orangtuanya. Karuniailah kami keturunan yang akan teguh memperjuangkan tegaknya dien-Mu di bumi ciptaan-Mu ini.

Yaa, Robbiii…
Karuniailah kami keturunan yang menggenggam erat sunnah Rasul-Mu. Memperjuangkan kembalinya kehidupan Islam di persada bumi ini. Generasi yang siap mengorbankan segala yang ada padanya untuk mempertahankan aqidahnya, memperjuangkan al-Haq dan mengingkari al-bathil.

Robbanaa aatinaa fid dunyaa hasanah wa fil aakhiroti hasanah waqinaa ‘adzaaban naar…
Allohummaghfirlanaa bikaroomika ajma’iiin, watubuwazaqi wa’fu ‘an man yaquulu aamiiin aamiiiin aaamiiin….
Washollollohu ‘alaa sayyiidinaa Muhammad wa ‘alaa aalihi ajma’iiin
Walhamdulillahi robbil ‘aalamiiin…

Terimakasih, yaa Robbiii…
Engkau telah menyatukan kami dalam ikatan pernikahan ini. Menghalalkan yang sebelumnya belum halal atas kami. Mengharamkan yang sebelumnya belum haram atas kami. Mengikuti sunnah Rasul-Mu. Menyempurnakan separuh dien-Mu. Menyemai ibadah dalam bilik kemesraan kami. Sembari terus–menerus mengharapkan ridho dan ampunan-Mu…

Penantian panjang yang kami jalani dengan harap-harap cemas bersama doa-doa yang dilantunkan di sudut hening malam, di pagi berkabut, maupun di terik siang yang membakar peluh, telah Engkau usaikan dalam majelis pernikahan yang sederhana dan takzim itu. Ijab Qabul dan Ikrar suci yang diucapkan lirih pada sore hari itu, merambatkan segala rasa yang terpatri dalam di lubuk batin kami. Menggema memenuhi rongga kepala dan hati kami. Hingga air mata haru dan isak tangis kami pun tak kan mampu melukiskannya.

Sembari terus-menerus mengharapkan ridho dan ampunan-Mu, atas dosa-dosa yang telah dan mungkin akan terjadi, kami memohon kepada-Mu, dengan segenap harapan dan kerendahan hati, sudilah kiranya Engkau menuntun kami ke jalan yang Engkau ridhoi. Jauhkanlah kami dari jalan orang-orang yang Engkau murkai. Jauhkanlah kami dari jalan orang-orang yang sesat. Jauhkanlah kami dari jalan orang-orang yang dzhalim. Jauhkanlah kami dari jalan orang-orang yang fasik. Jauhkanlah kami dari jalan orang-orang yang kafir. Selamatkanlah kami dalam kehidupan kami di dunia dan di akhirat kelak.

Yaa Robbiii…
Jadikanlah isteriku isteri yang taat menjalankan perintah-Mu, dan tegas meninggalkan larangan-Mu. Jadikanlah ia isteri yang taat kepadaku dalam perjalanan menggapai ridho-Mu. Jauhkanlah ia dari sifat-sifat buruk dan bejat, dari sifat ujub dan khianat, dari sifat dzhalim dan fasik, dan sifat-sifat yang mendatangkan murka-Mu. Jadikanlah ia isteri shalehah, sebaik-baik perhiasan dunia bagiku. Jadikanlah ia sahabat terbaikku dalam mengarungi hidup dan kehidupan ini. Jadikanlah ia sahabat terbaikku dalam menuntut ilmu. Menjadi guruku. Menjadi muridku. Menjadi teman belajarku. Menjadi rekan sejawatku dalam berlomba-lomba di jalan kebaikan.

Yaa Robbiii…
Jadikanlah aku imam bagi keluargaku. Imam yang adil dan mengajak kepada jalan yang Engkau ridhoi. Bimbinglah aku dalam memimpin. Tegurlah aku dikala lalai dari tanggung jawabku, dengan teguran Rahman dan Rahim-Mu. Jauhkanlah aku dari sifat-sifat buruk dan bejat, dzhalim dan fasik, dari sifat ujub dan khianat, dan dari segala sifat yang mendatangkan mudharat dan murka-Mu. Kuatkanlah keimananku, sebagai obor penerang bagi keluargaku dalam mengarungi gelapnya kehidupan akhir zaman ini. Bimbinglah kami, yaa Robbal ‘aalamiiin…

Yaa Robbiii…
Ampunilah dosa-dosa kami sebelum dan sesudah hari pernikahan kami. Ampunilah dosa-dosa kami sebelum dan sesudah hari pernikahan kami. Ampunilah dosa-dosa kami sebelum dan sesudah hari pernikahan kami. Baik yang kami sadari maupun yang tidak kami sadari. Ampunilah dosa Ibu dan Bapak kami. Ampunilah dosa saudara-saudara kami. Ampunilah dosa kerabat-kerabat kami. Ampunilah dosa sahabat-sahabat kami. Ampunilah dosa guru-guru kami. Ampunilah dosa seluruh kaum muslimin dan muslimat, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.

Yaa Robbiii…
Karuniailah kami keturunan yang shaleh dan shalehah. Anak-anak yang taat menjalankan perintah-Mu dan tegas meninggalkan larangan-Mu. Anak-anak yang berbakti kepada kedua orangtuanya. Karuniailah kami keturunan yang akan teguh memperjuangkan tegaknya dien-Mu di bumi ciptaan-Mu ini.

Yaa, Robbiii…
Karuniailah kami keturunan yang menggenggam erat sunnah Rasul-Mu. Memperjuangkan kembalinya kehidupan Islam di persada bumi ini. Generasi yang siap mengorbankan segala yang ada padanya untuk mempertahankan aqidahnya, memperjuangkan al-Haq dan mengingkari al-bathil.

Robbanaa aatinaa fid dunyaa hasanah wa fil aakhiroti hasanah waqinaa ‘adzaaban naar…
Allohummaghfirlanaa bikaroomika ajma’iiin, watubuwazaqi wa’fu ‘an man yaquulu aamiiin aamiiiin aaamiiin….
Washollollohu ‘alaa sayyiidinaa Muhammad wa ‘alaa aalihi ajma’iiin
Walhamdulillahi robbil ‘aalamiiin…
http://sanusialfath.blogspot.com/

Sabtu, 20 Oktober 2012

({Ku Harap Kau kan Jadi Yang Terakhir Untuk Ku

Tuhan memberikanku cinta
Untuk ku persembahkan hanyalah padamu
Dia anugerahkanku kasih
Hanya untuk berkasih berbagi denganmu

Atas restu Allah ku ingin milikimu
Ku berharap kau menjadi yang terakhir untukku
Restu Allah ku mencintai dirimu
Ku pinang kau dengan Bismillah
Hampa terasa bila ku tanpamu

Hidupku terasa mati jika ku tak bersamamu
Hanya dirimu satu yang aku inginkan
Ku bersumpah sampai mati hanyalah dirimu (hanyalah dirimu)
Atas restu Allah ku ingin milikimu

Ku berharap kau menjadi yang terakhir untukku
Restu Allah ku mencintai dirimu
Ku pinang kau dengan Bismillah
Atas restu Allah ku ingin milikimu

Ku berharap kau menjadi yang terakhir untukku
Restu Allah ku mencintai dirimu
Ku pinang kau dengan Bismillah

Jumat, 19 Oktober 2012

Ajariku menjadi wanita solehah

Alhamdulillaah…..
Segala Puji bagi Allah Tuhan Seru sekalian alam.Tuhan Yang Maha Rahman.Maha Rahim.. Shalawat serta salam senantiasa tercurah untuk kekasih Allah,Muhammad Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam.Allahumma Shalli wa Salim Ala Sayyidina Muhammadin wa Ala aali Sayyidina Muhammadin fi Kulli Lam Hatin wa na Fasinn bi'adadi Kulli Ma'lu Mil Lak.

•Yaa Rabbi•*´¯)Ajarilah kami bagaimana memberi sebelum meminta,berfikir sebelum bertindak,santun dalam berbicara,tenang ketika gundah,diam ketika emosi melanda,bersabar dalam setiap ujian.Jadikanlah kami orang yg selembut Abu Bakar Ash-Shiddiq,sebijaksana Umar bin Khattab,sedermawan Utsman bin Affan,sepintar Ali bin Abi Thalib,sesederhana Bilal,setegar Khalid bin Walid radliallahu'anhum...Aamiin ya Rabbal'alamiin...

''Janganlah MENCARI tapi MENJADILAH''

Sebagian lelaki berkata,"Betapa sulitnya menemukan Wanita Sholehah di zaman sekarang."Dan sebagian wanita juga berkata,"Betapa susahnya mencari Lelaki Sholeh saat ini."

Mungkin pernyataan diatas ada benarnya juga walaupun tidak mutlak.akan tetapi yang lebih penting,alangkah baiknya kalau pernyataan tersebut kita tujukan untuk diri sendiri terlebih dahulu sebelum diucapkan kepada orang lain.

"Sudah menjadi Lelaki Sholehkah diriku? Sudah menjadi Wanita Sholehahkah diriku?"
Kadang kita terlalu sibuk untuk menilai orang lain sehingga kita lupa menilai diri sendiri.Kita terlalu sibuk MENCARI sosok yang menurut kita Sholeh atau Sholehah. Kita terlalu sibuk MENCARI sosok yang baik.Sementara kita sendiri lupa untuk berusaha MENJADI sosok yang Sholeh atau Sholehah.

SEHARUSNYA...Muncul satu pertanyaan,"Sudah pantaskah kita berharap untuk bisa mendapatkan sosok yang Sholeh atau Sholehah?" Jawabannya berpulang pada diri kita masing-masing.Jangan bermimpi mendapatkan Wanita Sholehah kalau masih belum mampu menjadi Lelaki Sholeh.Jangan bermimpi mendapatkan Lelaki Sholeh kalau belum mampu menjadi Wanita Sholehah.

Sebuah solusi yang TEPAT insya ALLAH...Tak perlu bersusah payah untuk MENCARI yang Sholeh atau Sholehah.Tapi MENJADI-LAH Sholeh atau Sholehah terlebih dahulu.....Karena apa?

Karena ALLAH AZZA WA JALLA telah menyiapkan pasangan yang sesuai dengan jati diri kita.Yang sesuai dengan kepribadian kita.Yang sesuai dengan kadar keimanan dan ketakwaan kita.

Sahabat SEHB...Ingat,lelaki baik untuk wanita yang baik.begitu juga sebaliknya.Itulah ketetapan-Nya!

”Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rizki yang mulia (surga).” (QS.An-Nur:26).

Jangan MENCARI tapi MENJADI..jangan mencari yang baik,tapi jadilah yang baik.jangan mencari yang sholeh, tapi jadilah akhwat sholehah..jangan mencari yang solehah, tapi jadilah ikhwan sholeh...karna walaupun kita mencari tapi diri kita tidak menjadi, Allah tidak akan memberikan..namun jika kita menjadi tanpa mencaripun Allah sudah menyiapkan karna untuk masalah jodoh,ALLAH akan memberikan sesuai dengan kepribadian & kadar keimanan kita..

Semakin kita mencari kesempurnaan,semakin pula kita tak akan pernah mendapatkannya karena sejatinya kesempurnaan yang hakiki tidak pernah ada,yang ada hanyalah keikhlasan hati kita untuk menerima kekurangan.Sadari bahwa apa yg kita dapatkan hari ini adalah yang terbaik menurut ALLAH & jangan pernah ragu,karena kesadaran itu akan menjadikan kita nikmat menjalani hidup ini...

“Janganlah kamu mencintai seseorang dengan cara yang berlebihan, karena bisa jadi suatu ketika nanti kau akan malah balik membencinya.Begitu pula dengan benci,janganlah kamu membenci seseorang dengan mendalam,karena bisa jadi pada suatu hari nanti kamu malah balik mencintainya” (Ali bin Abi Thalib ra).

Berusaha mencari orang yang baik-baik dan sholeh untuk di jadikan pasangan hidup memang suatu yang baik..Tetapi lebih baik menjadikan diri sendiri orang yang baik terlebih dahulu sebelum memberi selembar kriteria sebagai calon,pendamping,lebih baik kita dulu di utamakan dalam mempelajari Agama Islam dan Mengamalkannya....Berusahalah menjadi baik kepada yang lebih baik..

Jika mau mendapatkan sosok yang sholeh, kurangkan''Agenda mencari yang sholeh".tetapi berusahalah menjadi pribadi sholehah.

Jika inginkan sosok yang sholehah,janganlah cerewet mencari si sholehah,tetapi berusahalah menjadi pribadi yang sholeh.

Bertemu yg sholehah,sholehahnya dia belum tentu kekal.
Bertemu yg sholeh,sholehnya boleh saja ia berubah.

Karena kodratnya hati,bergelombang,pasang surut dan sering terbawa arus,maka dari itu belajar memperbaiki diri, menghindari yang namanya khalwat karena pacaran dan berusaha menjaga diri dalam kesendirian mencari solusi dari setiap permasalahan yang terjadi belajar mendewasakan diri, karena menikah bukan semata mata melepas masa lajang namun dituntut secara cerdas keras dan tuntas di segala aspek untuk mewujudkan keluarga Samara,bukannya tanpa konflik,tapi jadikan setiap masalah sebagai modal kita memperbaiki diri ke depannya,belajar dari dini, manajemen hati, manajemen emosi juga manajemen konflik.

Ingat Akhina Wa Ukhtina fanpage Sebelum Engkau Halal Bagiku.

Karena si sholeh & sholehah adalah insan BIASA.Pernikahan adalah sebagian daripada proses untuk MENJADI,Bukannya MENCARI!

Mari kita "Membangun Rumah Tangga" mulai dari sekarang!
Benahi diri, mulai dari saat sendiri,hingga Allah Azza Wa Jalla mempertemukan kita dengan jodoh terbaik dari sisi-NYA untuk kita.

Sahabat SEHB...tunggu apa lagi?....Marilah memulai dari diri sendiri dulu untuk menjadi baik.Tak perlu menunggu orang lain menjadi baik.Dan tak perlu terlalu sibuk untuk menilai orang lain yang pada akhirnya kita lupa untuk menilai diri sendiri.

♥ SEMOGA BERMANFAAT ♥

Sebuah renungan untukku, untukmu,untuk kita semua. Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati yang terkunci...

Bergeraklah masuk,Buka tiap lembaran kalimat hati,maknai,lalu tunaikanlah

Hak cipta adalah milik ALLAH AZZA WA JALLA semata.Ilmu adalah amanat Allah yg harus disampaikan kepada Ummah...kami hanya menyampaikan apa yg kami miliki...

Sungguh bahagia insan yang telah menemukan cinta sejatinya.. ibarat tasbih & benang pengikatnya.. terajut menjadi satu untaian yang selalu disentuh satu demi satu oleh insan mulia yang bibirnya basah akan cinta kepada Rabb-Nya

Barakallaahu fiykum wa jazzakumullah khoir

%<Wanita Solehah Impian Lelaki>%
♥SALAM SANTUN UKHUWAH♥

Semoga apa yang telah disampaikan ini ada manfaatnya,

Afwan Minkum Kebenaran datangnya dari Allah kekurangan dari pribadi ana dan ana hanya menyampaikan apa yang diamanahkan Allah

Wallahù'alam bíshawab Wabíllahí taùfík walhídayah,

Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh

Masih Kah Kau Mencintaiku.....

malam ini agak ganjil...
cerita mengarahkan ku pada pelangi-pelangi yang genap warna nya..
bukankah biasanya ia ganjil..???
..
kali ini ia datang..
mengintip-ngintip mesra lewat jendela-jendela kayu persegi panjang
lalu ku tanya..
adakah sama bentuk ku bila kau lihat dari sudut kecil itu..
bukankah biasanya selalu bulat???
kuyakini lekat-lekat, hingga ku rapatkan semua indra kududuk-sama-ratakan mereka..
lalu ku minta berbicara dengan bahasa apapun yang mereka bisa..
pertama ku tanya Mata, ia agak berpijar malam ini, "masih kah kau mencintainya?"
lalu Mata menjawab, aku tak yakin...karena dia sering membuatku menangis dulu...membuat pandangan ku kabur saat melihatnya, dia juga tak lagi melihat ke dalam ku..aku juga tak bisa meyakini dia dengan pancaranku lagi, dia pernah meragukan cinta dari mata ku ini...
hemmmhh..
aku sedih..
rupanya mataku sudah meragu...
..
ku tanya Telinga..
dia biasa nya bijak dalam mendengar...
"masih kah kau mencintainya?" Telinga lama diam, berbicara sendiri tanpa memedulikanku..
Telinga...!!! masih kah kau mencintainya..??? ku ulang pertanyaanku dengan agak sedikit keras, padahal aku tahu dia tak terlalu suka bila di bentak...

aku meragu pada pendengaran ku, bisiknya pelan...
kata-kata darinya dulu pernah sangat melukaiku, hingga kini masih sering ku ulang kata-kata itu, kata-kata keputusasaan nya, kata-kata tak lagi mencintai, bagaimana harus aku mencintainya seperti dulu, aku sangat dalam terluka, dulu aku selalu mendengarkan apa yang diucapkannya, yakin atas semua janji nya, tapi kenapa tiba-tiba dia membolak balikkan semuanya, membuat aku tak lagi bisa percaya dengan pendengaranku kini....
..
aku sedih..
rupa nya Telinga yang bijak pun sulit untuk memaafkannya...

kulirik mataku pada Hidung kini..
dia sedikit murung malam ini
"masih kah kau mencintainya?" Hidung memandang semua satu-satu seolah menghitung nya dalam hati,
ya, aku masih mencintainya...

aku mulai tersenyum...

tapi...Hidung mulai menampakkan kesedihannya...
aku telah membagi penciuman ku dengan yang lain, tak hanya baunya yang ku butuhkan kini, aku mencium banyak bau sekarang...

aku bingung??

dulu, aku hanya rindu baunya, dimanapun ia berada selalu bisa memberitahuku, harum tubuhnya selau mengiurkan dan selalu tercium olehku, tapi tiba-tiba dia menghilang..membuat duniaku hambar tak berasa, bau yang selalu jadi nafasku, hilang, kau tahu bagaimana aku melawati hidup tanpa bau, tak bisa apa-apa, KOSONG....
aku seperti pengemis yang mengendus-ngendus bau nya mencari dimana sumber kehidupnku dulu, tapi dia menjauh...jauh sekali,
dan aku mulai mencium bau-bau lain yang datang menegarkanku, ada sahabat, keluarga, teman, bahkan orang yang tak kukenal, YA, aku masih mencintainya...tapi baunya kini bukan sumber kehidupanku satu-satunya lagi...aku masih terluka...

oh...
sedihku bertambah...Hidung yang selalu ceria pun menyerah dengan keadaan..
mungkin memang sulit memaafkan...

ku putar arahku mendekati Kulit, dia hanya melihat ke luar jendela dari tadi...
"masih kah kau mencintainya?" sambil ku sentuh tangannya...

SANGAT...ia menjawab...
sangat tidak logis bila aku harus mencintainya lagi
sangat bodoh bila aku harus menyayanginya lagi...
dulu, saat aku ingin dia sentuh, menguatkan aku untuk tetap disampingnya...dia berlalu saja..
padahal dia tahu...
tangan nya itu sumber kehidupanku...
menyentuhnya adalah nafas untuk hariku, walau dia tahu aku ingin menyentuhnya, dia pura-pura tidak tahu, dia berkata bisa hidup tanpa aku, takut dengan hari depan...
alah..itu cuma alasan dia saja, bilang saja sudah bosan, selasai.

Kulit emosi sekali kayaknya...

dia tidak tahu...betapa dia kulebihkan atas semua, ku jaga hatiku biar tak disentuh oleh siapapun, tapi dia??? aku ragu apa memang dia pernah cinta...!!!
kau tahu..
aku sangat terluka, saat kuminta dia kembali dulu, dia mempermainkanku dengan kata-kata, sudah dua kali..dan tak satupun bisa meyakinni nya...
aku muak..
sulit untuk memaafkannya kembali, siap tahu dia akan seperti dulu, menyakiti lagi...

aku tak hanya sedih tapi sudah menangis..
Kulit memang ego selama ini, mungkin akan sulit baginya memaafkan...
aku terduduk lemas..
tak ada harapan rupanya...
lalu ku duduk dipangkuan Hati...
dia indra terakir malam ini, dan juga penentu semua ini...
"masih kah kau mencintainya?"
TIDAK...!!!
TIDAK...!!!
TIDAK...!!!

aku mengisak, biasa nya kalau sudah dikatakan 3x itu artinya serius untuk Hati...
oh Tuhan..

aku tidak bisa hidup tanpa mencintainya...
aku tidak bisa tersenyum tanpa senyumnya...
dan aku tidak bisa melihatnya dengan hati-hati yang lain..
tidak, aku tidak bisa...
aku masih mencintainya, seperti dulu, sekarang dan yang akan datang, tidak berkurang dan bertambah karena cintaku tak bisa ku ukur dengan limit..
dia tempat aku bersandar, meluapkan apa yang terkandung disini, sedih, benci, luka, hanya perjalanan saja, malah membuat hatiku makin sadar kalau memang dia yang bisa ku cintai... aku takut mencintai yang lain..

aku memaafkannya selayaknya aku membiarkan hatiku mencintainya...
membiarkan hatiku bahagia bersamanya, apa beda cinta dan benci? suka dan duka? hanya sekulit ari saja..

tentu, aku bisa hidup bila tak ada cinta nya..
bisa tetap tersenyum walau bukan dia yang membawakannya...
bisa tetap meneruskan perjalanan hidup ini walau bukan dengan menggandengnya..
hanya aku tak bisa bayangkan..
bila dia dengan yang lain..
karena aku sangat takut akan hal itu..
hati ku dihatinya terganti oleh hati yang lain...