Keluarga bahagia adalah dambaan setiap orang.
keluarga mawadah dan rahmah
yang penuh barakah adalah impian. Bagaimana tidak? Setelah capek dan
letih bergelut mencari nafkah di dunia, tentu membutuhkan suasana yang
menyenangkan di rumah. Senyum dan pelayanan istri, sambutan si buah hati
seolah menyegarkan kembali penatnya badan dan pikiran.
Oleh sebab
itulah berbagai usaha ditempuh untuk mewujudkannya. Walaupun harus
menyita waktu, tenaga, pikiran bahkan uang. Banyaknya praktik konsultasi
keluarga, rubrik-rubrik dan program acara keluarga dalam banyak media,
bahkan majalah khusus keluarga begitu mudah kita dapatkan di sekitar
kita. Ini menunjukkan bahwa keluarga sakinah menjadi perhatian. Semua
membutuhkan, semua mengusahakan, dan mendambakannya.
Agama kita yang sempurna ini, alhamdulillah,
mengatur semuanya, dari sebelum menikah bagaimana kriteria pasangan
yang baik dan cara mencarinya, mengatur pula pada saat menikah
bagaimana prosesi yang syar’i, sampai setelah menikah saat menjalani
bahtera rumah tangga. Semua dijelaskan dalam Al-Quran, diterangkan
dalam hadits, dan dijabarkan oleh para ulama dalam kitab-kitab mereka.
Tinggal bagaimana kita berusaha mencari dan mengkaji, memahami dan
mengamalkannya.
Jadi, yang pertama dibutuhkan dalam membina keluarga
sakinah adalah ilmu agama.
Saudaraku, dalam mencari pasangan, Allah mengajarkan:
“Wanita-wanita
yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji
adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik
adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk
wanita-wanita yang baik (pula).
” [Q.S. An-Nur:26].
Rasulullah juga telah membimbingkan, dalam haditsnya beliau bersabda,
“Wanita
dinikahi karena empat perkara; harta, garis keturunan yang bagus,
kecantikan, atau agamanya. Maka pilihlah agamanya, kalau tidak, engkau
akan hina.”
[H.R. Al-Bukhari dan Muslim dari sahabat Abu Hurairah z].
Ayat dan hadits
ini membimbing agar perkara yang diutamakan dalam mencari pasangan
adalah keagamaan yang baik. Ketika agama yang dipilih, maka jalan untuk
meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat dapat tercapai. Keshalihan
seorang istri lah yang akan mengukir kebahagiaan di hati dengan
kebagusannya dalam bergaul, kepatuhannya terhadap perintah serta
kredibilitasnya dalam menjaga kehormatan dan harta.
Rasulullah bersabda yang artinya,
“Dunia itu
perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah. Bila
engkau memandangnya, ia menyenangkanmu. Bila engkau perintah, ia
menaatimu.
Dan bila engkau pergi meninggalkannya,
ia menjaga dirinya
(untukmu) dan menjaga hartamu’.
[H.R. Ahmad dan An-Nasa`i].
Al-Baihaqi juga meriwayatkan hadits yang semakna dari sahabat Abu
Hurairah z, dihasankan Syaikh Al Albani dalam Irwa’ul Ghalil.
Hidup
berdampingan dengan istri shalihah, akan membantu dalam peribadahan
kepada Allah. Sehingga akan mengantarkan kepada kebahagiaan ukhrawi
yang lebih sempurna. Umar bin Khaththab z pernah bertanya kepada
Rasulullah tentang harta apakah yang sebaiknya kita miliki, beliau `
menjawab,
“Hendaklah kalian memiliki hati yang bersyukur, lisan yang berdzikir dan istri mukminah yang membantu dalam perkara akhirat kalian.” [H.R. Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani v dalam Shahih Ibnu Majah].
Hadits ini menunjukkan bahwa seseorang butuh teman hidup yang bisa
menjadikan agamanya lebih baik. Teman hidup itu tak lain adalah istri
shalihah. Seorang istri yang tatkala engkau terlelap di malam hari,
dialah yang akan membangunkanmu untuk shalat malam. Saat lemah dan malas
menghampiri, dialah yang membangkitkan semangatmu untuk kembali
beramal. Dialah yang selalu mengulurkan tangannya untukmu sebelum engkau
minta sebagai wujud pengamalan terhadap firman-Nya
“Dan
tolong-menolonglah kalian dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan
bertakwalah kalian kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat
siksa-Nya.” [Q.S. Al-Maidah:2].
Demikianlah
sekelumit ulasan yang melatarbelakangi seseorang menjadikan agama
sebagai pertimbangan utama dalam mencari pasangan. Dengan memilih
pasangan sebagaimana yang dituntunkan syariat, diharapkan tujuan-tujuan
pernikahan dapat tercapai. Seseorang juga akan lebih merasakan hikmah
diciptakannya pasangan ketika kriteria keshalihan sebagai pegangan.
Karena istri shalihah lah yang akan membuat hati tenteram dengan selalu
mengikat rasa cinta dalam ibadah yang mulia ini.
“Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untuk kalian
isteri-isteri dari jenis kalian sendiri, supaya kalian cenderung dan
merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantara kalian rasa kasih
dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”
(Q.S. Ar Rum : 21).
wallahu a’lam bsshowaab.
0 komentar:
Posting Komentar